Selasa, 11 Desember 2012

E-Business : The Future

Kelompok 12
Ketua      :   09410100195        Yudiyanto Salay
Anggota  :    09410100232        Mochammad Aji Surendra
       10410100228        Septian Dwi Jaya Ade Putra
       10410100254        Edelwy Apriliana Wawolumaja
       10410100262        Marina Tri Milasari


Silakan Download Filenya dibawah sini :

rangkuman concentration strategy, innovation strategy, Deintegration strategy




A. Concentration Strategy

Strategi konsentrasi adalah strategi pertumbuhan dimana perusahaan memusatkan lini bisnis utamanya dan mencari cara untuk mencapai sasaran pertumbuhan melalui peningkatan level operasi dalam bisnis utamanya.
Tepatnya, bagaimana suatu organisasi menggunakan strategi konsentrasi, terutama ketika mencoba meningkatkan penjualan dan keuntungan. Fokus strategi konsentrasi adalah bagaimana meningkatkan pertumbuhan organisasi dengan mengkonsentrasikan pada bisnis intinya.
Dua dasar strategi konsentrasi adalah pertumbuhan vertikal dan pertumbuhan horizontal.
-          Pertumbuhan Vertikal Pertumbuhan vertikal dapat dicapai dengan mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok atau oleh distributor. Perusahaan, sebagai akibatnya, tumbuh dengan menyediakan sendiri pemasok dan atau distributor untuk produk mereka.
-          Pertumbuhan Horizontal Pertumbuhan hoizontal dapat dicapai melalui ekspansi pemasaran produk perusahaan ke wilayah geografis berbeda dan atau dengan menambah rentang produk dan jasa yang ditawarkan kepada pasar yang sudah ada. Dalam hal ini, perusahaan berkembang menyamping di tempat yang sama pada rantai nilai industi. Contoh, Dell computer mengikuti strategi pertumbuhan horizontal ketika ia memperluas penjulanan komputer personalnya lewat pos ke Eropa. 

            Kerugian utama dari strategi konsentrasi adalah bahwa perusahaan menjadi mudah diserang oleh industri lain dan oleh perubahan lingkungan eksternal lainnya. Resiko ini dapat diminimalkan dengan tetap waspada terhadap perubahan dan trend yang secara signifikan dapat mempengaruhi industri.


B.Innovation Strategy

Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan.

Poin penting sebelum melakukan strategi inovasi adalah :
1.     Strategi inovasi bukanlah hal baru.
2.     Strategi inovasi sudah lama dilakukan oleh tentara Vietnam.
3.     Perusahaan tidak harus melakukan inovasi
4.     Strategi inovasi disesuaikan dengan kekuatan dan kekurangan perusahaan.

Menurut Abell, suatu perusahaan harus memenuhi syarat 3 hal:
1. Who
Siapa orang atau subjek yang akan dijadikan sasaran
2. What
Apa yang akan kita atau suatu perusahaan tawarkan kepada subjek yang sudah ditentukan
3. How
Bagamana kita atau suatu perusahaan memasarkan produknya kepada suatu pelanggan.

5 cara untuk memulai strategi inovasi :
1. Redefine the business
2. Redefine the who
3. Redefine the what
4. Redefine the how
5. Berfikir pada sudut pandang yang berbeda

Contoh perusahaan yang melakukan strategi inovasi adalah :
1. DELL Computer
2. Xerox
3. Canon
4. Apple Computer


C. Deintegration Strategy

Deintegration Strategy berfungsi mengatur urusan yang muncul ketika perusahaan mengandalkan antara pasar untuk menyediakan kemampuan khusus yang melengkapi kemampuan yang ada perusahaan yang disebarkan sepanjang rantai nilai. Seperti pengaturan perusahaan dalam menghasilkan nilai 'rantai suplai melebihi manfaat yang dicapai melalui biaya ekonomi. Intermediate pasar yang khusus memberikan kemampuan yang berbeda muncul sebagai kondisi industri yang menyangatkan partisi produksi. Sebagai hasil dari informasi yang lebih sederhana dan standarisasi koordinasi, jelas demarcations administrasi emerge sepanjang rantai nilai. Partisi yang terjadi antara pasar sebagai koordinasi produksi di seluruh rantai nilai yang sederhana sebagai informasi dan menjadi standar, sehingga lebih mudah untuk mentransfer kegiatan di perbatasan.
Salah satu bidang yang menjadi obyek outsourcing pada berbagai perusahaan adalah internal audit. Bagi perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur, internal audit merupakan bidang penunjang(support function) untuk memberikan pernyataan audit ketaatan dan audit operasional. Sebagai support function bidang internal audit di-outsource pada perusahaan akuntan publik, dengan pertimbangan untuk meningkatkan efisiensi dan agar perusahaan dapat lebih memfokuskan diri pada bidang usaha yang ditekuninya. Melalui outsourcing, perusahaan dapat memfokuskan segenap sumberdaya yang dimilikinya untuk mencapai misi organisasi, sehingga perusahaan mampu memberikan layanan terbaik pada konsumen. Selain itu, dengan outsourcing perusahaan juga dapat meningkatkan efisiensinya karena dikerjakan oleh pemberi jasa yang mempunyai spesialisasi pada bidangnya dan perusahaan dapat mengurangi biaya langsung dan biaya overhead pada bidang yang di-outsorce.
Walau demikian penerapan strategi outsourcing fungsi internal audit bukan berarti tanpa kendala. Ada resiko-resiko yang mungkin terjadi bila perusahaan meng-outsource fungsi internal auditnya.Pertama, informal relationship, seringkali pihak manajemen mengabaikan prosedur formal dalam pelimpahan tugas sehingga formalitas dari internal control menjadi berkurang. Kedua, beberapa perusahaan konsultan merupakan perusahaan kecil dengan jumlah tenaga kerja yang terbatas. Hal ini berpengaruh laporan audit yang dihasilkan, karena dengan jumlah tenaga kerja yang terbatas sulit bagi perusahaan konsultan untuk menguasai semua bidang yang akan diaudit. Ketiga, Add Ons.Bagi konsultan yang belum memahami kondisi perusahaan, biasanya akan menerapkan prosedur-prosedur audit yang sebenarnya tidak diperlukan. Selain itu kadang-kadang ada perusahaan konsultan yang sengaja memberikan jasa audit yang sebenarnya tidak diperlukan. Bagi perusahaan hal-hal tersebut tentu kurang menguntungkan, karena akan menyebabkan terjadinya inefisiensi.
Perusahaan yang akan meng-outsource fungsi internal auditnya tetu harus memahami resiko-resiko yang mungkin timbul. Untuk mengantisipai resiko-resiko tersebut di atas perusahaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

-    - Memilih perusahaan yang benar-benar qualified dan terpercaya. Hal ini untuk menghindari terjadinya kecurangan atau penipuan.
-   - Adanya job descriptions yang jelas untuk perusahaan konsultan, dengan memberikan nota kontrak atau letter engagement secara lengkap.
-   - Menempatkan staf perusahaan sebagai pengawas dalam proses audit, hal ini bertujuan agar proses audit yang dijalankan sesuai dengan permintaan dan berjalan tepat waktu.

Dari uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagai strategi dalam mengahadapi persaingan bisnis yang semakin ketat outsourcing akan menjadi tren yang semakin berkembang dalam dunia bisnis. Hal ini bisa dimaklumi karena untuk dapat bertahan dalam persaingan perusahaan setidaknya harus mampu memberikan layanan yang terbaik pada konsumennya, mampu membangu sumberdaya manusia yang produktif dan mampu mengahsilkan keuntungan finansial yang memadai. Dengan outsourcing perusahaan dapat memfokuskan aktivitasnya pada core business dan meningkatkan efisiensi. Perusahaan dapat melakukan outsourcing dengan baik jika ia dapat mengantisipasi resiko-resiko yang mungkin ditimbulkannya.

Kelompok 12 :

09410100195        Yudiyanto Salay

09410100232        Mochammad Aji Surendra

10410100228        Septian Dwi Jaya Ade Putra

10410100254        Edelwy Apriliana Wawolumaja

10410100262        Marina Tri Milasari